SIAPA YANG PALING KERAS MENOLAK KHILAFAH TEGAK KEMBALI ?

Halqohnews
By -
0
SIAPA YANG PALING KERAS MENOLAK KHILAFAH TEGAK KEMBALI ?

Oleh : Ahmad Khozinudin | Aktivis, Anggota Hizbut Tahrir

Kafir penjajah, Amerika dan Barat Kapitalis, serta negara-negara yang berhaluan sosialis adalah pihak-pihak yang menolak Khilafah kembali dan paling keras permusuhannya terhadap segala upaya kaum muslimin yang ingin mengembalikan Kekhilafan Islam hadir di Bumi.

Sebab, kehadiran Negara Khilafah jelas akan menggeser dominasi dan hegemoni mereka atas dunia. Kembalinya Khilafah akan merubah konstelasi politik internasional dan mengubah bandul politik atas hegemoni dan penguasaan dunia ketiga.

Amerika, Perancis, Inggris, Jerman, Italia, adalah kelompok Negara kapitalis inti yang tidak akan pernah ridlo Khilafah kembali berdiri. Bahkan Inggris, adalah negara yang memiliki andil besar meruntuhkan khilafah Islam di Turki pada Tahun 1924.

Rusia dan China, adalah negara berhaluan kiri (sosialis) yang juga begitu keras menentang setiap upaya penegakan kekhilafahan Islam.

Memang benar, Negara-negara kapitalis dan sosialis ini tidak pernah akur. Mereka saling berseteru untuk memperebutkan kekayaan dunia Islam, melalui berbagai strategi penjajahan modern, yakni pemberian utang, investasi, perjanjian-perjanjian bahkan hingga melalui pendudukan.

Namun, begitu bicara isu khilafah, semua negara ini saling bersatu padu, bahu membahu, berbagi peran untuk menghalangi kembalinya Khilafah Ala Minhajin Nubuwah, yang telah dikabarkan Rasulullah SAW.

Kemudian, dari kelompok kekuatan modal (para kapitalis) jelas perusahaan Multinasional sangat tidak ingin Khilafah kembali berdiri. Perusahaan-Perusahaan multinasional seperti Chevron, Newmont, Petro China, Chonoco Philips, BP, Nico, Freeport, pasti akan setor banyak dana kepada negara-negara kapitalis, untuk biaya menghalangi kembalinya Kekhilafahan ala Minhajin Nubuwah


Sebab, jika Khilafah berdiri maka semua tambang yang berada di wilayah Daulah Khilafah, yang sebelumnya dikuasai dan dikelola Chevron, Newmont, Petro China, Chonoco Philips, BP, Nico, Freeport, akan diambil alih oleh Khilafah tanpa kompensasi.

Apalagi, ancaman bagi perusahaan multinasional ini adalah Kekuasaan Khilafah bisa meluas meliputi seluruh negeri kaum muslimin. Jika Khilafah tegak di wilayah Indonesia, mereka akan kehilangan seluruh tambang mereka di Indonesia.

Namun, ketika khilafah meluas, melakukan unifikasi seluruh negeri kaum muslimin, menyatukan Malaysia, Pakistan, Suriah, India, jazirah Arab, Afrika, maka seluruh lahan tambang perusahaan multinasional di wilayah ini juga akan diambil alih oleh Khilafah tanpa kompensasi.

Selanjutnya, penguasa antek di negeri kaum muslimin baik dengan sebutan Raja atau Presiden, juga akan memberikan upaya maksimal untuk memerangi kembalinya Daulah Khilafah. Sebab, begitu khilafah tegak, begitu rakyat negeri kaum muslimin ingin menghimpun diri menjadi bagian dari Daulah Khilafah, otomatis penguasa-penguasa antek ini akan kehilangan singgasana kekuasaannya.

Selanjutnya adalah orang-orang munafik, ahli maksiat, kelompok ini juga paling membenci Khilafah tegak kembali. Sebab, mereka tidak bisa lagi memparodikan kemunafikan bahkan konser kemunafikan secara terbuka.

Khilafah akan menerapkan hukum Islam, siapa yang melanggar akan dihukum secara tegas. Orang munafik tak bisa menunjukan sifat munafik secara terbuka, orang maksiat jadi terbelenggu dan tidak bisa bebas lagi bermaksiat.

Tetapi meskipun seluruh penduduk bumi menentang Khilafah, berusaha menghalangi kembalinya Khilafah Ala Minhajin Nubuwah, usaha itu dipastikan berakhir sia-sia. Sebab, Allah SWT yang menjanjikan kembalinya Khilafah, maka Allah SWT pula yang akan menggenapi syaratnya. [].
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)