Terkuak !!! Penulis Buku Abu Bakar Ba'asyir Bongkar Kejanggalan Pernyataan Kapolda Jabar Tentang Pelaku Bom Panci Pelakunya JAT

Halqohnews
By -
0

Penulis Buku Abu Bakar Ba'asyir membantah pernyataan Kapolda Jabar tentang pelaku bom panci pelakunya JAT (jamaah anshorut tauhid).

Pasca munculnya bom panci jilid II kami mencoba menghubungi dan mewawancarai Saudara Hendra Juansyah Penulis buku : Abu Bakar Ba'asyir Konflik Menuju Baiat Isis sebagai Seorang Penulis buku tentang Abu Bakar Ba'asyir dan fenomena menarik ungkapan kapolda jabar yang mencoba menghubung-hubungkan terkait bom panci jilid II terkait dengan organi sasi JAT (jamaah anshorut tauhid)

> Bagaimana Menurut Anda Tentang Bom Panci Jilid II ini Yang Menurut Kapolda Jabar Bahwa Pelakunya adalah Jaringa JAT 

Hendra  : Setelah saya mengamati berita, Dari fotocopian KTP yang katanya tercecer itu akhirnya di ketahui bahwa pelaku bom panci jilid II ini bernama Yayat Achdiyat hasil penelusuran saya ia juga memakai nama kunya yakni Abu Salam dan nama gaul yakni Dani. Lalu siapa si Dani ini? Benarkah ia jaringan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) seperti yang dikatakan oleh Kapolda Jabar? Ternyata faktanya dia bukan anggota JAT,

> Lantas Siapa Sebenarnya Pelaku Tersebut Yang Belakang Namanya Disebut Sebagai Yayat

Hendra  : Dia awalnya orang NII Jabar yang kemudian bergabung dengan kelompok Amaniyun. Ideologi NII-nya bisa terlihat ketika ia melakukan  aksi Fa'i dibeberapa tempat di Jabar. Basis ideologi ini adalah pengkafiran (takfir) yang jika seseorang sudah dikafirkan maka halal hartanya untuk dirampok. Ideologi takfir antara NII dan Amaniyun memang bisa dikatakan persis.

Yayat ini mencuat ketika ia gabung dengan kelompok Amaniyun untuk latihan jihad di Aceh. Ia sempat di penjara karena keterlibatannya di Aceh. Kedua, JAT sudah resmi dibubarkan oleh ustad ABB sejak 2014 lalu di penjara Pasir Putih Nusakambangan. Hanya saja pembubaran itu tidak dengan upacara resmi, tidak juga dengan press conference.

> Kenapa Waktu Proses Pembubaran Organisasi JAT Tidak Ada Upaca Resmi atau Sekedar Press Conference

Hendra  : Pertama kondisi JAT pasca terjadinya baiat yang dilakukan ustad ABB ke ISIS Sudah banyak ditinggalkan oleh para jamaahnya, sangat sedikit yg masih bertahan dalam organisasi JAT atau bisa dikatakan "kosong" dari jamaah.

Kedua, karna keberadaan beliau yang berada dalam penahanan tidak memungkinkan dilakukan ceremonial pembubaran JAT. Oleh karna hal tersebut, ustad Abu terkesan sudah tidak peduli lagi terhadap keberadaan JAT, belum lagi ditambah beliau sedang dalam kurungan di nusakambangan. Jadi pernyataannya pembubaran itu cuma lewat  mulut saja ya beliau sampaikan ke tamu yang mengunjunginya, karna kondisi beliau yang sangat tidak memungkinkan melakukan pembubaran JAT dengan press conference.


> Apakah Pihak Keluaraga Ust. ABB Tidak Mengingatkan  Agar Pembubaran Dilakukan Secara Resmi

Hendra  : Ustadz Iim (anak ustad ABB) waktu itu sudah mengingatkan agar pembubaran dilakukan secara resmi. Agar JAT tidak dijadikan lembaga kosong yang namanya terus digunakan sebagai hantu terorisme.

Ternyata benar apa yang ditakutkan oleh ustad Iim sejak 2014 sampai hari ini nama JAT masih dikait-kaitkan. Cerita detail tentang Jamaah Ansharut Tauhid dari mulai lahirnya, manhaj gerakan dan konsep jihadnya, konfliknya hingga akhirnya harus dibubarkan dan juga soal latihan jihad Aceh dari mulai siapa aktor perintisnya hingga ada intelijen yang bermain semua dapat dibaca di buku saya ; Abu Bakar Ba'asyir Konflik Menuju Baiat Isis.

> Terus selanjutnya, untuk apa bom panci jilid II ini.

Hendra  : Banyak yang mengatakan untuk pengalihan isu Ahok sampai juga pada soal datangnya Raja Salman. Saya tidak terlalu tertarik dengan logika konspiratif seperti itu. Bagi saya bom panci jilid II ini untuk menutupi "kelucuan" bom panci jilid I.

Akan bahaya sekali bagi aparat dan juga bagi keberlangsungan proyek melawan terorisme jika kelucuan itu tidak segera dibantah. Bom panci jilid I dengan segala cerita "lucunya" mulai dari daya ledak yang bisa mencapai ratusan meter, pelakunya akhwat bercadar dengan alis dikerok dan tanpa kaos kaki, pelakunya tidak bisa diidentifikasi jaringannya siapa.

Bom panci jilid II membantah itu semua, bahwa bom dengan pola panci itu memang ada dan dilakukan oleh pelaku yang memang terhubung dengan jaringan terorisme di Indonesia.-bejo-

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)