Politisi muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia membuat pernyataan keras terkait penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Doli menyebutkan, Ahok mengemban misi menghancurkan Islam. Dia menjalankan misi tersebut secara sistematis, mulai dari ucapan, tulisan di buku, sesi interview, dan lewat pidato.
"Jauh di awal dan berulang kali juga sudah saya sampaikan bahwa Ahok memang memiliki agenda khusus untuk mendiskreditkan dan melemahkan Islam dari kehidupan berbangsa dan gara di Indonesia," ujarnya.
Doli mengatakan, Ahok tentu tidak sendirian. Kenekadannya itu muncul karena ada dukungan dari kekuatan politik dan ekonomi yang juga tidak suka Islam. Mereka berusaha memaksakan ideologi dan keyakinan tertentu yang tak sesuai dengan mayoritas rakyat Indonesia.
"Jadi Ahok sesungguhnya sedang menjalankan misi menghancurkan Islam yang menurut saya sama saja dengan menjalankan misi de-Pancasilaisasi atau misi de-Indonesianisasi. Ahoklah yang sesungguhnya sedang mengembangkan sikap intoleran, anti kebhinnekaan dan anti Pancasila," tegas Doli.
Dikatakan Doli, Ahok bisa dengan leluasa melanggar hukum dan melecehkan agama karena mendapat dukungan kuat dari pemerintah.
"Sikap, tindakan, ucapan, dan langkah Ahok yang selama ini dalam konteks hukum formil dan hukum sosial divonis melanggar dan bersalah, namun di era Jokowi yang dilakukan Ahok itu malah dilindungi," kata Doli, Minggu (26/2).
Maka tak heran jika Ahok berkali-kali mengulangi kesalahan yang sama. Kendati demikian, polisi tidak menangkapnya.
Bahkan Ahok yang kini sudah menyandang status terdakwa juga masih dilindungi pemerintah dengan tidak menonaktifkannya. Pemerintah justru dengan gagah berani melanggar konstitusi dan UU demi membela Ahok.
"Bahkan seperti melecehkan hukum, Jokowi dengan bangga menunjukkan ke publik kemesraannya dengan Ahok saat duduk berdampingan dengan di mobil kenegaraanya," katanya.
Ia berkesimpulan bahwa Jokowi dalam menggunakan kekuasaan atau Abuse of Power untuk melindungi Ahok.
"Kalaupun kita pinjam istilah Jokowi yang menyebut "Demokrasi Kebablasan", Ahok-gate adalah contoh yang paling konkret dalam kita menunjukkan terjadinya kebablasan dalam berdemokrasi," demikian Doli. [Mediaislam.org/pojoksatu]
Posting Komentar
0Komentar
3/related/default