Rezim Suriah Lepaskan Palmyra Sangat Cepat, Sengajakah?

Tren Opini
By -
0
Washington – Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menegaskan bahwa pasukan rezim Suriah menarik pasukannya “sangat cepat” dari kota Tadmur (Palmyra) dan meninggalkan banyak senjata dan amunisi untuk kepentingan pasukan Daulah Islamiyah atau ISIS. Di saat yang sama, sumber keamanan Turki dan pengamat melihat bahwa rezim sengaja mempersenjatai ISIS.
Juru bicara Pentagon, Geoff Davis, Rabu (14/12), mengungkapkan kekecewaannya karena pasukan rezim meninggalkan kota bersejarah itu dengan sangat cepat. Sehingga hal itu menguatkan dugaan sebagian orang bahwa rezim yang didukung Rusia memfokuskan kekuatan ke Aleppo sementara lupa melihat yang terjadi dibelakangnya.
Davis menunjukkan, ISIS yang kembali merebut kota Tadmur melalui serangan balik pada Ahad lalu mendapat banyak perlengkapan tempur yang ditinggalkan militer rezim. Di antara alat tempur yang mereka dapat, kendaraan lapis baja dan artileri.
Di sisi lain, kantor berita Anadolu Turki melansir dari sumber keamanan Turki mengatakan bahwa rezim Suriah sengaja meninggalkan senjata anti tank dan udara di Tadmur dengan tujuan mempersenjatai ISIS untuk menghadapi faksi-faksi oposisi yang tergabung dalam operasi Perisasi Efrat. Seperti diketahui, Turki bersama oposisi Suriah dukungannya memukul banyak wilayah ISIS di Suriah Utara melalui operasi tersebut.
Sementara itu, halaman-halaman online pendukung ISIS mengumumkan bahwa pasukan ISIS mendapat sebanyak 30 tank, enam kendaraan pengangkut pasukan, enam senjata anti pesawat diameter 122 mm, tujuh senjata anti pesawat diameter 23 mm, empat gudang senjata ringan dan amunisi serta banyak senjata anti baja.
Dalam konteks ini, wali kota Tadmur yang menjabatan 2013-2015 pada awal 2015 pernah mengungkapkan bahwa para perwira tinggi militer Suriah menyepakati pernjualan senjata dengan anggota ISIS. Kesepakatan ini dilakukan secara langsung tanpa perantara.
Seperti diberitakan, ISIS dengan mengejutkan, merebut dengan mudah kota Tadmur pada Ahad lalu. Militer rezim tidak memberi perlawangan sengit sebagaimana saat berhasil mengusir ISIS dari kota bersejarah itu. Di saat yang sama, militer rezim, Rusia dan milisi Syiah juga menggulirkan pertempuran sengit di Aleppo.
Reporter: Sulhi El-Izzi
Sumber: Al-Jazeera

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)