Agar para penista Al-Qur’an dan agama tidak terus bermunculan di negeri berpenduduk mayoritas Muslim ini, negara harus berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
“Negara harus berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah!” tegas Syaifuddin Zuhri, ketua kafilah dari Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jum’at (2/12/2016) di Menteng, Jakarta Pusat, sembari terus berjalan kaki dengan para kafilah dari Pasar Minggu dan Tebet menuju Monas untuk mengikuti Aksi 212.
Menurutnya, umat harus disadarkan kembali betapa Al-Qur’an dan agama ini harus dijaga oleh negara. Kalau negara tidak menjaga maka akan terus bermunculan penista. Maka harus diperjuangkan agar tegaknya negara yang menjaga agama.
“Sekarang negara seolah ada di tengah-tengah saja, saat rakyat menuntut dan bergerak, mereka baru respon, kalau umat tidak bergerak ya pemerintah tidak melakukan apa-apa. Oleh karena itu negara harus berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah sehinga tahu bagaimana menjaga agama ini,” pungkasnya.[]
Foto diambil pemilik akun fb Hafiz Alwan pukul 07.30 WIB ketika peserta memasuki Cikini, Jakarta Pusat.
#FokusHukumPenista
#TangkapPenistaQuran
#TolakPemimpinKafir
By Joko Prasetyo