Elia Umboh namanya.. Mendadak menjadi idola Aksi Damai 212

Tren Opini
By -
0

Jadilah Pengemban Dakwah yang Ganteng, Perfect Tapi Nyunnah
===================================

Elia Umboh namanya..
Mendadak menjadi idola Aksi Damai 212 kemarin.
Polisi yang membuat peserta aksi "mendadak haus"
Konon katanya gantengnya mencapai Level 9 (masih kalah sama bon Cabe level 10).

Tapi bagi pengemban dakwah, ada sebuah pelajaran yang bisa diambil dari sang Polisi ganteng, yang konon katanya ga jauh beda gantengnya sama saya (hehehe... kata istri saya loh, cc : Nunik Ummu Azzam)

Mari kita contoh Rasulullah...
Ditengah kesibukannya sebagai seorang Nabi dan utusan Allah, pemimpin negara sekaligus pemimpin rumah tangga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa memperhatikan penampilannya.

Ada yang beralasan dengan zuhud, ada yang bilang, "yang penting kan akhlaknya baik", "Penampilan tidak terlalu penting". "Yang penting hatinya tampan". Maka tak jarang kita mendapati sebagian orang berpenampilan acak-acakan dalam kesehariannya bahkan saat mendatangi pengajian sekalipun. Biar lebih mantap sesekali dibumbui dalil bahwa Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat tampang rupamu...dst."

Mereka lupa bahwa dizaman Rasulullah seseorang pernah dipaksa keluar dari masjid Nabawi hingga ke Baqi' karena bau tak sedap [Muslim dan Nasa'I]. Rasul bahkan melarang orang yang mengkonsumsi makanan yang berbau tajam untuk mendekati masjid, sebab para malaikat terganggu dengan apa-apa yang membuat bani Adam terganggu. [Muslim]

Kita tidak mengingkari bahwa bagusnya akhlak serta tampannya hati yang dihiasi ilmu jauh lebih utama ketimbang penampilan lahiriah. Namun bernampilan lahiriah yang baik dan syar’i juga merupakan tuntutan kehidupan yang selaras dengan tujuan-tujuan syariat. Hal itu diperlukan baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun saat beribadah terlebih lagi ketika berdakwah.

Penampilan bahkan punya peranan penting dalam memberi kesan pada objek dakwah yang nantinya akan membawa pengaruh terhadap penerimaan mereka terhadap materi dakwah. Penampilan juga berperan sebagai penguat izzah dan wibawa kaum muslimin dihadapan orang-orang kafir. Jadi, tidak sepatutnya bagi seorang muslim sebagai apapun dia, untuk melalaikan persoalan ini. Terlebih lagi bagi orang yang akan menghadiri ta'lim baik kapasitasnya sebagai pendengar ataupun pemateri (Ustadz).

#MajlisSiroh
By Razab Abu Azzam

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)